Kamis,27
April 2017
VARIASI GENETIKA TANAMAN
I.
TUJUAN
1. Mengetahui
variasi genetik (dalam hal ini variasi morfologi tanaman).
2.
Mendokumentasikan variasi genetik tanaman/plasma nutfah tersebut.
3. Memperkirakan
apakah terjadi erosi genetik pada plasma nutfah tanaman tersebut.
II.
DASAR
TEORI
Variasi genetik tanaman merupakan
modal dasar ( bahan mentah ) dalam perakitan tanaman melalui pemuliaan tanaman.
Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor
lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan
factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian
hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan
akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu. Keanekaragaman
individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. factor
genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang
tampak atau fenotif.
Keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies
dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati,
yaitu faktor genetik dan faktor luar.. Faktor genetik bersifat relatif konstan
atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar
relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor
eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan
faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya
sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip
suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya.
Baik hewan maupun tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam
bentuk, ukuran tubuh, warna dan ciri khan lainnya.
ü Menurut
tolok ukurnya variasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Variasi yang bersifat kuantitatif,
yaitu variasi yang dapat dilihat bentuknya secara deret matematis (kontinum)
dan ditentukan oleh banyak gen (poligeni). Contohnya : tinggi, berat, dan
jumlah. Variasi yang bersifat kualitatif, yaitu variasi yang sifatnya
diskontinum (tidak bersambung menurut deret matematis) dan ditentukan oleh satu
gen (monogeni). Contohnya : warna kulit, golongan darah, dan sebagainya.
ü Variasi
juga dapat dibedakan berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu :
- Variasi genetic adalah variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun-temurun dari satu sel ke sel yang lain.
- Variasi non genetic (variasi lingkungan) adalah variasi yang ditentukan oleh factor lingkungan yang ada di sekitarnya dan tidak diwariskan ke keturunannya
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai
tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat
tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak dan
tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks,
misalnya dari spesies sampai ekosistem. Secara garis besar, keanekaragaman
hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
- Keanekaragaman gen : Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen) yang berasal dari kedua induknya Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
- Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman
ini lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati
tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup
baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
- Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan
adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
III.
ALAT DAN BAHAN
- Alat :
- Alat tulis
- Buku atau kertas
- Bahan :
- Kacang tanah
- Kacang panjang
- Buncis
- Kedelai putih
- Kedelai hitam
- Kacang hijau
- Kacang merah
IV.
CARA
KERJA
1. Memilih satu jenis tanaman ( Jenis tanaman
kelompok kami adalah kacang – kacangan ).
2. Mengumpulkan semua informasi yang diketahui
mengenai keanekaragaman tanaman
tersebut. Mencari varietas/keragaman yang ada. Kemudian melakukan
pengamatan terhdap variasi yang ada.
3. Melakukan wawancara dengan penjualdi pasar mengenai nama lokal,status keberadaan,apakah
masih banyak tersedia atau masih banyak dibudidayakan,apakah tipe tertentu
sudah jarang ada,terjadi erosi genetik. Mengapa hal itu terjadi.
4. Melakukan pengamatan atau observasi,wawancara dan
studi pustaka.
V.
HASIL
PENGAMATAN
NAMA JENIS
|
BULIR
|
WARNA KULIT
|
BIJI
|
DAGING BUAH
|
Kacang tanah
|
Kering
|
Cokelat
|
Beragam (2,3,4) ,
sedang
|
Dapat di pisahkan
|
Kacang panjang
|
Lembab
|
Hijau
|
Banyak , kecil
|
Dapat di pisahkan
|
Buncis
|
Berair
|
Hijau
|
Banyak , kecil
|
Tidak dapat di
pisahkan
|
Kapri
|
Lembab
|
Hijau
|
Banyak , sedang
|
Dapat di pisahkan
|
Kacang kedelai (
putih )
|
Kering
|
Putih
|
Beragam ( 4 , 5 , 6 )
, kecil
|
Dapat di pisahkan
|
Kacang kedelai (
hitam )
|
Kering
|
Hitam
|
Banyak , sedang
|
Dapat di pisahkan
|
Kacang hijau
|
Kering
|
Hijau
|
Banyak , besar
|
Dapat di pisahkan
|
Kacang merah
|
Lembab
|
Merah
|
Banyak , besar
|
Dapat di pisahkan
|
VI.
PEMBAHASAN
Pada
praktikum variasi genetika tanaman kelompok kami memilih tanaman jenis kacang –
kacangan. Kelompok kami mengamati berbagai jenis kacang – kacangan yang kami
jumpai di pasar wage seperti : kacang tanah , kacang panjang , buncis , kacang
kapri , kacang kedelai putih , kacang kedelai hitam , kacang merah dan kacang
hijau . Dari ke-7 jenis kacang – kacangan yang kami amati terdapat berbagai
macam ciri yang berbeda dari masing – masing jenis , kami memfokuskan untuk mengamati pada bulir
, warna kulit , biji dan daging buahnya .
Pengamatan yang pertama yaitu kacang
tanah , memiliki bulir kering , warna kulit cokelat , bijinya beragam ( 2, 3 ,
4 ) dan berukuran sedang , kemudian daging buahnya dapat dipisahkan dari
kulitnya . Yang kedua yaitu kacang panjang , memiliki bulir lembab , warna
kulitnya hijau , memiliki biji yang banyak berukuran kecil , dan daging buahnya
dapat di pisahkan . Yang ke tiga yaitu buncis , memiliki bulir berair , warna
kulitnya hijau , memiliki biji banyak berukuran sedang , dan daging buahnya
tidak dapat dipisahkan namun hal ini dapat juga sesuai dengan umur buncis
tersebut. Yang ke-empat yaitu kacang kapri memiliki bulir lembab , warna
kulitnya hijau , memiliki biji beragam ( 4 , 5 , 6 ) dan berukuran kecil ,
serta daging buahnya dapat dipisahkan . Yang kelima yaitu kacang kedelai putih
dan hitam , kedua jenis kacang – kacangan ini memiliki warna kulit yang berbeda
yaitu putih dan hitam namun memiliki kesamaan pada bulirnya kering , bijinya
banyak dan berukuran sedang dan daging buahnya dapat dipisahkan. Kemudian
kacang hijau bulirnya kering , warna kulitnya hijau , memiliki biji banyak
berukuran sedang dan daging buahnya dapat di pisahkan . yang terakhir yaitu
kacang merah , memiliki bulir lembab , kulitnya berwarna merah , memiliki biji
banyak dan berukuran besar , serta daging buahnya dapat di pisahkan .
Dari
hasil pengamatan yang telah di lakukan dapat diperoleh bahwa setiap jenis
kacang – kacangan memiliki ciri tersendiri dengan variasi yang berbeda . Hal
tersebut disebabkan setiap jenis individu memiliki gen yang berbeda . Setiap pencirian tanaman juga bisa
ditentukan dari keturunannya baik dimana tanaman itu tumbuh dan hidup . Untuk
yang sekarang menjadi permaslahan yaitu terjadinya erosi gen, erosi gen itu
sendiri akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada tumbuhan . Hal
tersebut dapat disebabkan karena faktor alami dan juga faktor dari manusia.
Adanya rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal dapat
berpengaruh menjadikan tanaman tidak berkembang secara alami dan juga dapat menyebabkan
gen dari spesies mengalami penurunan atau bahkan hilang. . Pencegahan yang
dilakukan agar tidak terjadi erosi genetik adalah dengan mempertahankan habitat
alami .
VII.
KESIMPULAN
Ø Variasi
genetik tanaman merupakan modal dasar ( bahan mentah ) dalam perakitan tanaman
melalui pemuliaan tanaman.
Ø Keanekaragaman
hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi
gen, spesies dan ekosistem.
Ø Pada
praktikum ini kelompok kami melakukan
pengamatan terhadap kacang – kacangan yang kami amati terdapat berbagai macam
ciri yang berbeda dari masing – masing jenis
, kami memfokuskan untuk mengamati pada bulir , warna kulit , biji dan
daging buahnya.
Ø Dari
hasil pengamatan yang telah di lakukan dapat diperoleh bahwa setiap jenis
kacang – kacangan memiliki ciri tersendiri dengan variasi yang berbeda .
Ø Untuk
yang sekarang menjadi permaslahan yaitu terjadinya erosi gen, erosi gen itu
sendiri akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada tumbuhan .
Ø Adanya
rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal dapat berpengaruh
menjadikan tanaman tidak berkembang secara alami dan juga dapat menyebabkan gen
dari spesies mengalami penurunan atau bahkan hilang.
Ø Pencegahan
yang dilakukan agar tidak terjadi erosi genetik adalah dengan mempertahankan
habitat alami .
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Suryo
. 1996 . Genetika . Jakarta : Gramedia.
Syamsuri,Istamar,dkk.
2004 . Biologi . Jakarta Erlangga.
Wels,James R. 1991. Dasar – Dasar
Genetika . Jakarta : Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar