LAPORAN
PRAKTIKUM
UJI
DRAINASE TANAH
Oleh
:
Nama : Vivi Kukuh Agustina
NIM : 1604020053
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016/2017
BAB
I
UJI DRAINASE TANAH
BAB
II
TEORI DASAR
Drainase adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan
tanah meloloskan air. Tanah dengan tingkat
drainase tinggi
dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air larian. Pada ilmu
tanah, drainase didefenisikan secara kualitatif sebagai
pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat.
Selain itu drainase juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik
tanah.hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling
bersambungan dengan satu dengan yang lain. Secara kuantitatif hantaran
hidraulik jenuh dapat di artikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan
pada media berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air
dan sebagai media pori adalah tanah. Penetapan hantaran hidraulik didasarkan
pada hukum Darcy. Dalam hukum ini tanah dianggap sebagai kelompok tabung
kapiler halus dan lurus dengan jari-jari yang seragam. Sehingga gerakan air dalam
tabung tersebut di anggap mempunyai kecepatan yang sama.
Kajian
pedologi mendefinisikan tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara
alamiah atau berdasarkan pengetahuan alam murni. Beberapa contoh kajian lebih
lanjut tentang tanah dengan landasan pendekatan pedologi adalah: fisika tanah,
kimia tanah, biologi tanah, morfologi tanah, klasifikasi tanah, survei tanah,
pemetaan tanah, analisis bentang lahan, dan ilmu ukur tanah. Kajian edaphologi
mendefinisikan tanah berdasarkan peranan tanah tersebut sebagai media tumbuh
tanaman. Beberapa contoh kajian tanah tingkat lanjut yang dilandasi pendekatan
edaphologi adalah: kesuburan tanah, konservasi tanah dan air, agrohidrologi,
pupuk dan pemupukan, ekologi tanah, dan bioteknologi tanah.
Drainase
tanah adalah kemampuan tanah mengalirkan dan mengaruskan kelebihan air yang
berada dalam tanah maupun pada permukaan tanah. Air berlebihan yang menggenangi
tanah disebabkan oleh pengaruh topografi, air tanah yang dangkal, dan curah
hujan. Untuk mengatasi sifat drainase yang buruk dilakukan dengan membangun
selokan-selokan.
Karakteristik Kelas Drainase
Tanah :
1.
Cepat (excessively drained)
Tanah
mempunyai konduktivitas hidrolik tinggi sampai sangat tinggi dan dayamenahan
air rendah. Tanah demikian tidak cocok untuk tanaman tanpa irigasi.Ciri yang
dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpabercak atau
karatan besi dan aluminium serta warna gley (reduksi).
2.
Agak cepat (somewhat excessively drained)
Tanah
mempunyai konduktivitas hidrolik tinggi dan daya menahan air rendah.Tanah
demikian hanya cocok untuk sebagian tanaman kalau tanpa irigasi. Ciri yang dapat
diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpa bercak atau karatan
besi dan aluminium serta warna gley (reduksi).
3.
Baik (well drained):
Tanah
mempunyai konduktivitas hidrolik sedang dan daya menahan air sedang, lembab,
tapi tidak cukup basah dekat permukaan. Tanah demikian cocok untuk berbagai
tanaman. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen
tanpa bercak atau karatan besi dan/atau mangan serta warna gley (reduksi) pada
lapisan 0 sampai 100 cm.
4.
Agak baik (moderately well drained):
Tanah
mempunyai konduktivitas hidrolik sedang sampai agak rendah dan daya menahan air
(pori air tersedia) rendah, tanah basah dekat permukaan. Tanah demikian cocok
untuk berbagai tanaman. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah
berwarna homogen tanpa bercak atau karatan besi dan/atau mangan serta warna
gley (reduksi) pada lapisan 0 sampai 50 cm.
5.
Agak terhambat (somewhat poorly drained):
Tanah
mempunyai konduktivitas hidrolik agak rendah dan daya menahan air (pori air tersedia)
rendah sampai sangat rendah, tanah basah sampai ke permukaan. Tanah demikian
cocok untuk padi sawah dan sebagian kecil tanaman lainnya. Ciri yang dapat
diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpa bercak atau karatan
besi dan/atau mangan serta warna gley(reduksi) pada lapisan 0 sampai 25 cm.
6.
Terhambat (poorly drained):
Tanah
mempunyai konduktivitas hidrolik rendah dan daya menahan air (pori air
tersedia) rendah sampai sangat rendah, tanah basah untuk waktu yang ke cukup
lama sampai permukaan. Tanah kemikian cocok untuk padi sawah dan sebagian kecil
tanaman lainnya. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah mempunyai
warna gley (reduksi) dan bercak atau karatan besidan/atau mangan sedikit pada
lapisan sampai permukaan.
7.
Sangat terhambat (very poorly drained):
Tanah
dengan konduktivitas hidrolik sangat rendah dan daya menahan air (pori air
tersedia) sangat rendah, tanah basah secara permanen dan tergenang untuk waktu
yang cukup lama sampai ke permukaan. Tanah demikian cocok untuk padi sawah dan
sebagian kecil tanaman lainnya. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu
tanah mempunyai warna gley (reduksi) permanen sampai pada lapisan permukaan.
BAB III
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
1.
Untuk melakukan
pengujian terhadap drainase tanah.
2.
Untuk mengetahui berapa waktu tanah
dalam meneruskan air.
3.
Untuk mengetahui
kemampuan tanah meneruskan air.
BAB IV
MATERI PRAKTIKUM
A.
Bahan
1.
Tanah ¾ paralon aearasi
2.
Air 1000 ml
B.
Alat
1.
Bor Tanah
2.
Gelas Ukur
3.
Stopwatch
4.
Paralon aerasi yang memiliki tutup
dan lubang di bagian samping dan bawah
BAB V
PROSEDUR KERJA
- Mempersiapkan paralon aerasi yang berpori di bagian bawah.
2.
Mengebor tanah sedalam paralon
aerasi yang telah disiapkan
3.
Memasukan tanah ¾ bagian paralon.
4.
Memasukan paralon yang telah diisi tanah
kedalam lubang yang telah dibor.
5.
Memasukan air kedalam paralon
sebanyak 1000 ml.
6.
Mengamati dan mengukur waktu hingga
tanah tidak ada air.
7.
Memfoto dan mencatat hasilnya.
BAB VI
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA
1.
Laporan sementara
Volume
Air
|
Kelompok
|
Waktu
|
1000 ml
|
1
|
3 menit 2 detik
|
1000 ml
|
2
|
15 menit
|
1000 ml
|
3
|
7 menit
|
1000 ml
|
4
|
23 menit
|
2.
Foto

BAB
VII
PEMBAHASAN
Praktikum
kali ini kami melakukan uji drainase tanah yaitu dengan memasukan tanah pada
paralon aerasi dan paralon aerasi tersebut diletakkan pada lubang sedalam
paralon tersebut dan diberi air sebanyak 1000 ml dan ditunggu sampai air
tersebut mengendap kedalam tanah. Dari pengamatan yang telah dilakukan
ditemukan perbedaan kecepatan tanah dalam menyerap air. Dari keenam paralon
aerasi memiliki waktu serap yang berbeda-beda. Waktu yang
paling lama pada saat kita melakukan uji ini adalah 23 menit untuk dapat menghabiskan air sebanyak 1000 ml. Hal ini dipengaruhi oleh
kandungan air dan udara pada masing – masing tanah. Apabila kandungan air
yang tinggi dan kandungan udara yang sedikit maka daya serap air akan
berlangsung lama sedangkan apabila kandungan air yang sedikit dan kandungan
udara yang banyak maka air akan diserap oleh tanah dalam waktu yang cepat.
Adapun Faktor yang mempengaruhi Drainase tanah
ini yaitu: Tekstur, dimana sangat mempengaruhi drainase tanah. Hal ini
dikarenakan permeabilitas itu adalah melewati tekstur tanah. Misalnya tanah
yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah. Kedua Struktur,
semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas
dalam tanah tersebut. Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di
tembus oleh air daru pada berstruktur remah. Ketiga Porositas, pori sangat
menentukan sekali dalam permeabilitas tanah, semakin besar pori dalam tanah
tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas tanah tersebut. Keempat
Viskositas, sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut, maka
semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut. Gravitasi, karena
permeabilitas adalah gaya yang masuk ke tanah menrut gaya gravitasi.
BAB VIII
KESIMPULAN
1. Drainase adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air
2. drainase juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah
3.
Tanah mampu
meresapkan air dengan waktu yang cukup cepat adalah pada kelompok pertama
dengan waktu 3 menit 2 detik.
4.
Apabila kandungan air yang tinggi
dan kandungan udara yang sedikit maka daya serap air akan berlangsung lama
5.
Tekstur tanah sangat mempengaruhi drainase tanah. Hal ini dikarenakan permeabilitas itu adalah
melewati tekstur tanah.
6.
Pori sangat menentukan sekali dalam permeabilitas tanah,
semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas
tanah tersebut
BAB IX
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry d. 1943. Fundamental of soil sciense. Yogyakarta : gajah Mada
University.
Hardjowigeno, S.1989.Ilmu Tanah.Jakarta:PT.Mediatama
Sarana Perkasa.
0 komentar:
Posting Komentar